Minggu, 22 Maret 2015

Cerpen " Burung yang Terbuang"



“Burung yang Terbuang”

Dikisahkan pada jaman dahulu hidup seekor burung kecil di hutan yang lebat. Dia sangat kecil bila dibandingkan dengan burung- burung lainnya. Namun di suatu waktu ia hendak membuat sangkar di antara pepohonan yang ada, hingga hinggap lah di suatu cabang pohon yang ia pilih sebagai tempat untuk membuat sangkarnya.

“Permisi, apakah saya boleh membuat pohon di ranting ini” Tanya burung kecil itu kepada pohon.
“oh… tentu saja burung, silahkan kau hinggap di bagian tubuh saya (ranting) kalau kau hendak membuat sangkar” jawab pohon itu kepada burung.
“terima kasih pohon” saut burung itu lagi.
Akhirnya burung itu pun tak segan lagi untuk membuat sangkarnya di ranting tersebut, selain itu ranting pun merasa senang akan kedatangan sang burung yang membuat indah pada ranting tersebut. Waktu ke waktu burung itu terus membuat sangkarnya dengan keyakinan yang besar bahwa ia mampu untuk membuat sangkar yang lebih besar melebihi tubuhnya sendiri.
“hai ranting, saya yakin walaupun tubuh saya kecil saya mampu membuat sangkar yang jauh lebih besar dibandingkan tubuh saya”.
“oh… tentu saja burung kecil, silahkan kau buat sangkar sebesar yang kau inginkan” sahut sang ranting.
“iya. Tentu saja ranting, saya akan memperindah bagian pohon ini terutama di bagian rantingnya”
Namun dua tahun lebih burung kecil pun sudah hampir usai dalam pembuatan sangkarnya yang besar. Namun, entah apa yang terjadi pada saat itu. Pohon dan ranting yang sekian lama menerima burung kecil itu mengusirnya untuk tidak lagi menghias bagian dari setiap pohon itu.
Pada saat burung hendak mencari bahan untuk membuat sangkar. Setiap bagian pohon itu berdiskusi bagaimana cara untuk mengusir burung itu dengan segera.
“ranting, mengapa kau hanya diam tentang ini. Saya minta kamu untuk mengibaskan tubuh mu supaya burung dan sangkarnya terjatuh ke tanah itu, kita lihat seberapa hebat burung itu” ucap pohon.
“ benar ranting, kau punya kekuatan yang besar untuk melukainya. Lakukan segera ketika burung itu kembali kesini”.
“ benar… benar… benar..” kata bagian dari pohon yang lainnya itu.
“ baik kalau begitu, saya akan melukai burung itu, saya juga sudah jijik dengan sangkar yang dibuatnya. Kusut, amburadul dan gak karuan” jawab ranting saat itu.

Pada saat burung itu kembali pada ranting, dia tak mempunyai perasaan curiga sedikit pun bahwa dia akan dicelakai. Dia terus melakukan kegiatannya untuk melanjutkan karyanya yaitu sangkar yang indah dan besar. Di saat ia lengah anggota-anggota dari pohon itu mempersiapkan rencana yang sudah  ia diskusikan sebelumnya.
“ ini saatnya ranting, lakukan tugas mu”
“ baik pohon”
Akhirnya ranting itu mengibas ngibaskan tubuhnya dengan sangat kencang, hingga burung dan sangkarnya terjatuh ke titik terendah dari dirinya. Dengan keadaan yang bingung ia bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan ranting itu.
Pada saat burung itu terjatuh semua bagian dari pohon ikut menertawakannya.
“hahahaha… burung, bagaimana rasanya, enak bukan?”
Burung itu pun kini merasa terhina dalam keadaan ini, ia bertanya-tanya kesalahan apa yang telah diperbuatnya kepada pohon itu.
“ wahai ranting,, apa yang kau lakukan ini? Kenapa kau menjatuhkanku dan sangkar yang sedang ku buat” burung bertanya kepada ranting.
“ hahaha… tidak ada apa-apa burung aku hanya ingin melihatmu terluka, mungkin dengan ini kau sadar bahwa aku tidak menyukai keberadaan mu dan juga sangkar mu yang jelek ini”
“ hahaha… mending kau pergi saja burung jauhi lah kami, kami sudah tidak lagi membutuhkanmu. Karena nanti ada burung yang lebih besar yang akan membuat sangkarnya di ranting ini, pergilah… jauh.. pergi..” olok-olokan dari pohon itu kepada burung.
Burung dengan hati yang sedih kemudian merenungi nasibnya, sejenak dia berfikir tidak terima dengan keadaan itu namun ia sadar bahwa ia hanya lah seekor burung kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Kini seekor burung itu pergi dengan membawa harapan untuk mencari ranting yang baru, yang bisa menerima keadaannya sebagaimana mestinya.
Dia berjanji kelak ia akan menemukan ranting yang jauh lebih bagus dan kokoh dari sebelumnya untuk dibuatkan sangkar emas yang akan membuat iri seluruh pohon dan burung yang ada.
Semoga perjalanannya tidak di sia-sia kan kembali.

TO BE CONTINUE…

Kamis, 19 Desember 2013

SDN Bojongsari Wakili Compreng di POPDA SUBANG

     Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojongsari adalah sekolah yang berada di Dusun Bojongsari Desa Sukatani Kecamatan Compreng. Sekolah ini berada di dusun yang jauh dengan kota. namun siapa yang sangka justru Sekolah Dasar ini lah yang mewakili Sekolah-Sekolah lain yang setingkat (SD/MI) untuk membawa nama Kecamatan Compreng lebih bergairah seperti "MOTTO" Kecamatan Compreng.

    Proses seleksipun sangat ketat di Kecamatan Compreng hingga akhirnya Sekolah Dasar (SD) ini lah yang di nilai UPTD Pendidikan yang layak untuk mewakili Compreng di kompetisi setingkat POPDA yang di lakoni seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Subang. Proses demi proses dilaluinya untuk pembekalan dan pemantapan peserta.

   Kegiatan POPDA ini berlangsung dari tanggal 16-18 Desember 2013. Saat itu perwakilan kecamatan compreng mendapat urutan main ke-5 yaitu melawan tuan rumah Asco-Subang. setelah pembekalan yang begitu mantap oleh pelatih Bp. Ade Hendarto sehinga para peserta lomba ini tidak gentar meskipun melawan tuan rumah, dan akhirnya berhasil menumbangkan tuan rumah 2-0 untuk Perwakilan Compreng.

   Pertandigan ke-10 hari itu Compreng vs Cijambe, hal serupa sama dengan yang di alami Tim tuan rumah menduduki score 2-0, seterusnya hari ke-2 Compreng vs Legon Kulon mengalami pertandingan yang sangat sengit, tetapi keberpihakan kemenangan masih di tim kecamatan Compreng 2-0.

    Hari ke-3 yaitu tepatnya pertandingan semi Final Tim Compreng vs Pabuaran yang mengalami pertandingan sengit sama halnya dengan apa yang telah di prediksikan, kali ini Tim dari Compreng mengalami kekalahan. memang tidak semua berjalan dengan mulus sebagaimana mestinya.

    Setelah kekalahan tersebut justru Tim perwakilan Compreng ini justru mengalami peningkatan semangat yang sangat besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. karena tidak mau melewatkan kesempatan emas yang tidak mungkin datang dua kali yaitu kesempatan merebut gelar juara ke-3 se kabupaten masih di depan pintu. alhasil dengan semangat yang menggebu-gebu dari anak-anak atlet ini bermain sangat gesit dan tegap dalam manghadapi bola. hasilpun sudah nampak ketika lawan saat itu ( Kec. Blanakan) tertinggal sangat jauh dari score Compreng, dengan tanpa perlawanan 2-0 seperti lawan yang dikalahkan sebelumnya.

    Compreng pun bergairah lagi ketika andalan satu-satunya ini mendapatkan juara 3 dalam POPDA VI SUBANG.

Pemain Inti Volley Ball Mini Kec. Compreng
  • DIMAS ADI WIJAYA (SDN BOJONGSARI)
  • TEDI MULYANA   (SDN BOJONGSARI)
  • PEPEN SUPRIATNA   (SDN BOJONGSARI)
  • DEDE WAHYUDIN   (SDN BOJONGSARI)
  • WIRANTO   (SDN BOJONGSARI)
  •  IQBAL Dkk 3 atlet. (Sukawera-Mekarjaya)
"Tekad kami Tahun depan harus menjadi Juara I dalam POPDA VII nanti"